Ia menyebut dirinya Steppenwolf—Serigala Padang Rumput. Tinggal di sebuah loteng, ditemani dua koper dan sebuah lemari besar penuh buku. Ia tidak buas, hanya liar, penyendiri, dan sangat pemalu.
Ia genius. Menggabungkan kecerdasan dan kedahsyatan Nietzsche dengan kelembutan serta kasih sayang Sidharta Gautama. Naluri bertahan hidup bersama intuisi akan kematian ia ciptakan dalam dirinya dengan harmoni yang terus berubah. Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang dalam memperebutkan “diri sejatiya”.
Tema-tema khas dalam setiap karya Herman Hesse adalah campur-aduk antara mistisisme Timur dan rasionalisme Barat. Steppenwolf, yang sering juga disebut sebagai novel biografisnya, adalah karya yang sangat puitis tentang petualangan sang jiwa mencari “pembebasan”.
Harry Haller—sang Steppenwolf, si penyedih yang penyendiri, selalu terlibat dalam pertempuran antara naluri purba sang serigala melawan si manusia rasional yang hidup di tengah-tengah masyrakat borjuis. Kemudian, hidupnya benar-benar berubah ketika ia berjumpa dengan si lembut hati yang nyaris tidak tersentuh, Hermine….
Apa yang terjadi antara sang Wolf dengan sang gadis?
“Ia adalah gadis genius yang menderita. Seperti yang banyak diucapkan orang tentang Nietzsche. Ia ciptakan di dalam dirinya si genius positif yang bebas dan kemampuan menahan luka yang menakutkan. Pada saat yang bersamaan aku melihat bahwa akar dari sifat pesimisnya bukan ada pada dunia yang hina tetapi rasa hina terhadap dirinya sendiri, karena ia mampu memusnahkan intuisi dan orang-orang yang ia bicarakan tanpa ampun, ia tidak pernah mempertahankan diri. Ketika bercerita, selalu saja dirinya dulu yang disorotnya; ya, dirinya dulu, baru kemudia orang-orang yang dibencinya….”

HERMAN HESSE, lahir di Jerman 1877, namun selanjutnya memilih Swiss sebagai tanah airnya. Ia dikenal sebagai penganut mistisisme Timur yang sangat intens, sebagaimana tecermin dalam setiap karyanya, baik esai, novel, maupun kisah-kisah perjalanannya. Ia dianugerahi penghargaan Nobel sastra pada 1946, dan meninggal pada 1962.