Filsafat merupakan suatu disiplin ilmu yang menggunakan metode penalaran secara kritis, ilmiah dan rasional untuk menyingkap hakikat kebenaran dari sesuatu, agar mencapai kebahagiaan (eudaimonia). Sebagai titik sentral dari segala ilmu pengetahuan (mother of science), filsafat telah berkembang dengan beragamnya aliran-aliran pemikiran.
Namun, di sisi lain, ada semacam momok menakutkan bagi yang ingin mempelajari filsafat, anggapan seperti filsafat adalah sesuatu yang rumit, membingungkan, dapat menjadi atheis bahkan gila, karena mengawang-awang akan sesuatu yang tidak jelas.
Begitu pun pada umat Islam, ada sekelompok teolog yang menganggap filsafat adalah bid’ah, tidak bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah, hingga memfatwakan filsafat adalah ilmu yang haram.
Anggapan-anggapan demikian, sangat terkesan mendikotomikan filsafat dan agama. Hal ini juga telah menjadi persoalan dalam khazanah intelektual Islam, para filsuf seperti Al-Farabi, Ibn Sina maupun Al-Ghazali sudah membahasnya dari jauh-jauh hari.
Oleh karena itu, anggapan bahwa filsafat adalah sesuatu yang rumit, perlu diklarifikasi kembali melalui sebuah buku pengantar yang membahas secara ringkas dan komprehensif. Maka, saya sangat merekomendasikan buku ini.
***
Judul Buku : Mengenal Filsafat Islam
Penulis : Haidar Bagir
Penerbit : Mizan
Tahun : 2020
Tebal : 196 Halaman
***
Buku ini adalah edisi baru dari Buku Saku Filsafat Islam (2005) yang pernah terbit sebelumnya. Terdiri dari 16 bab dengan pembahasan yang tidak terlalu ruwet, tentunya akan mempermudah pembaca untuk memahami, menganalisis dan merefleksi secara utuh tentang filsafat Islam.
Tak hanya membahas pada aspek teoretis, terdapat pula pembahasan mengenai filsafat secara praktis untuk kehidupan sehari-hari, yang dapat ditemukan pembaca pada di beberapa bab, yaitu:
Bab 1) Filsafat dan Masalah-Masalah Kemanusiaan;
Bab 2) Demi Memecahkan Krisis Modernisme;
Bab 3) Filsafat sebagai Basis Berbagai Sistem Kehidupan, dan;
Bab 4) Masih Ihwal Manfaat Filsafat: Dari Kesuksesan Bisnis hingga Keimanan.
Memang, buku ini lebih dominan pada pembahasan teoretis. Dari keseluruhan isi, sekiranya alasan mengapa buku ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin mempelajari maupun memperkaya wacana seputar filsafat Islam:
Pertama, membahas secara ringkas sejarah filsafat Islam hingga perkembangan aliran-aliran filsafat Islam dengan penggunaan bahasa yang sederhana, tidak terlalu ruwet. Para pembaca akan terbantu dengan glosarium agar dapat mendefinisikan istilah-istilah dalam filsafat.
Kedua, filsafat Islam kerap kali dianggap telah berakhir pada masa Ibn Rusyd. Padahal, filsafat Islam pasca Ibn Rusyd masih berkembang dengan beberapa aliran pemikiran yang dipelopori oleh filsuf-filsuf muslim, seperti Fakhruddin Al-Razi (Filsafat Mistikal), Nashir Al-Din Al-Thusi (Filsafat Teologis), Ibn ‘Arabi & Shadr Al-Din Al-Qunawi (Tasawuf-Filosofis), Suhrawardi & Quthb Al-Din Al-Syirazi (Isyraqiyyah/Iluminasi) dan kemudian direkonstruksi oleh Mulla Shadra (Hikmah Al-Muta'aliyah).
Catatan
Anggapan bahwa berfilsafat nantinya akan melepaskan keyakinan beragama tidak sepenuhnya salah, karena perkembangan filsafat di Eropa telah membuat pergeseran makna, padahal filsafat mempunyai arti “cinta pada kebijaksanaan”. Ditambah lagi, dominasi ilmu pengetahuan yang dibangun telah berdampak secara signifikan dalam tradisi intelektual.
Selamat membaca!