Ayah, bisakah Ayah ucapkan selamat untuk semua hal kecil yang menjadi pencapaianku?Aku juga ingin diapresiasi, aku juga ingin dibanggakan untuk semua hal kecil yang aku lakukan.Ayah, sekali saja aku mau dengar,“Selamat ya, Nak. Terima kasih sudah mau mencoba.”

Orang-orang bilang aku terlalu baik, mudah dimanfaatkan, atau takut sendiri. Kata-kata itu terus terngiang di kepalaku, membuatku merasa kecil dan tak berarti. Aku selalu ada saat orang lain membutuhkan. Panas atau hujan, aku datang tanpa banyak tanya. Tapi ketika aku membutuhkan, aku hanya mendapati sunyi. Aku selalu bilang, “Tidak apa-apa, aku bisa sendiri kok,” meskipun sebenarnya aku tahu aku tidak benar-benar bisa. Aku lelah, tapi aku tetap memaksakan senyum dan berpura-pura kuat.Kadang aku bertanya-tanya, apa aku hanya ada untuk membantu orang lain? Apa salahnya kalau aku juga ingin dipedulikan, tanpa harus meminta terlebih dahulu? Aku sering menangis tiap mendengar lagu Idgitaf yang bilang, “Jika semua bersandar padaku, lalu aku bersandar ke mana?” Karena jujur, aku sendiri nggak tahu jawabannya. Aku cuma tahu, aku hancur, lelah, tapi tetap tersenyum. Karena itu satu-satunya yang aku bisa.Sorong, 13 Januari 2025#TulisanKarin